Minggu, 15 April 2012

Binatang yang Menyerupai Harimau Kumbang

Binatang yang tak tergambarkan dari Daniel 7, yang melambangkan Romawi dalam tahap pertamanya, menunjukkan secara nubuatan melalui sepuluh tanduknya itu bahwa akan bangkit sepuluh orang raja dari dalam Romawi. Dalam tahap keduanya terlihat bahwa penguasa kepausan akan bangkit, mengalahkan tiga orang raja, dan menganiaya umat kesucian dari Yang Maha Tinggi selama jangka waktu 1260 tahun. Tetapi tidak dijelaskannya mengenai keruntuhan kerajaan Romawi atau penguasa kepausan itu. Ia juga diam saja mengenai pergerakan reformasi yang datang sebelum atau sesudah tahun 1798 T.M. Oleh sebab itu, tidak adanya informasi melalui simbol-simbol dari binatang ini, harus ditemukan di tempat lain di dalam nubuatan Firman Allah. Dan ini harus dicarikan di dalam buku Wahyu, karena buku Wahyu ialah pelengkap dari nubuatan-nubuatan Daniel.

Binatang yang menyerupai harimau kumbang dari Wahyu 13 : 1 – 10 adalah satu-satunya nubuatan simbolis yang menceritakan tentang keruntuhan kerajaan Romawi, dimakotainya kesepuluh orang raja itu, terlukanya penguasa kepausan, reformasi dan bangkitnya Protestantisme, dan tertawannya Paus.

“Maka aku berdiri di pasir di tepi laut, dan aku tampak seekor binatang buas naik keluar dari dalam laut yang berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas tanduk-tanduknya itu bermahkota sepuluh, dan di atas kepala-kepalanya itu terdapat nama Hujat.” (Wahyu 13 : 1). Perhatikanlah bahwa binatang ini memiliki jumlah tanduk yang sama dengan “binatang yang tak tergambarkan” dalam tahap permulaannya (kekaizaran Romawi). Daniel mengatakan, sepuluh tanduk pada binatang itu yang melambangkan Romawi adalah “sepuluh orang raja yang akan bangkit.” (Daniel 7 : 24). Tanduk-tanduk yang melambangkan dunia Romawi dalam bentuk kerajaannya itu juga menunjuk ke depan kepada masa apabila kerajaan itu akan terbagi menjadi sepuluh bagian, atau sepuluh kerajaan. Dengan perkataan lain, jika tanduk-tanduk itu pada mulanya melambangkan dunia Romawi dalam bentuk kerajaannya, maka semuanya itu pada kedua-kalinya menunjuk kepada dunia yang ada sekarang dalam keadaannya yang terbagi-bagi semenjak dari keruntuhan Romawi – yaitu yang bertalian dengan sepuluh jari kaki pada patung besar dari Daniel pasal 2.

Binatang yang tak tergambarkan itu dalam tahap permulaannya memiliki sepuluh tanduk. Karena dalam tahap keduanya tanduk kecil itu muncul, lalu tiga dari kesepuluh tanduk itu tercabut sampai dengan akar-akarnya, maka itu menunjukkan bahwa mereka itu tidak pernah lagi dapat dikukuhkan sebagai raja-raja. Tanduk-tanduk yang dikurangi itu sampai mencapai angka bilangan Alkitab tujuh, menunjukkan bahwa penguasa kepausan akan berkuasa sepenuhnya atas seluruh dunia sejauhyang berhubungan dengan sidang Kristen. Oleh sebab itu, sepuluh tanduk yang terdapat pada binatang yang menyerupai harimau kumbang dari Wahyu 13 : 1 itu tidak mungkin menunjukkan bahwa tiga puncuk tanduk yang tercabut itu telah kembali memperoleh kekuasaannya pada kedua kalinya.

Karena jumlah tanduk yang sama kembali muncul pada masing-masing binatang berturut-turut; yaitu, binatang yang tak tergambarkan (Daniel 7 : 7); binatang yang menyerupai harimau kumbang (Wahyu 13 : 1); dan binatang merah kirmizi (Wahyu 17 : 3); yang melambangkan seluruh sejarah Wasiat Baru, maka terbuktilah melalui fakta-fakta yang terkumpul bahwa angka bilangan dari tanduk-tanduk itu dimaksudkan untuk menunjukkan dunia secara keseluruhan. Karena semuanya itu tidak ada terdapat pada binatang dari Wahyu 13 : 11 – 18, maka itu membuktikan bahwa binatang yang bertanduk dua itu menunjukkan suatu keadaan setempat. Oleh karena itu, jelaslah tak dapat dibantah, bahwa jumlah tanduk-tanduk yang telah ditetapkan itu (sepuluh) adalah dimaksudkan untuk melambangkan bangsa-bangsa dan pemerintahan-pemerintahan dunia secara keseluruhan. (Ikutilah gambar bagan pada halaman 82).

Karena sebagaimana singa, beruang, harimau kumbang berkepala empat, dan binatang tak tergambarkan itu (lambang dari Babilon, Medo-Persia, Gerika dan Romawi) adalah berkaitan satu dengan lainnya, maka ikatan yang tak mungkin putus dari binatang-binatang itu membuatnya tidak mungkin bagi sesuatu binatang dunia lainnya (kerajaan) untuk memotong di tengah urut-urutan mereka itu. Akibatnya, maka binatang yang menyerupai harimau kumbang dari Wahyu 13 : 1- 9 itu harus mengikuti binatang yang tak tergambarkan itu (Romawi).

Ayat 2, 3 : “Maka binatang yang ku tampak itu adalah bagaikan seekor harimau kumbang, dan kaki-kakinya adalah seperti kaki beruang, dan mulutnya seperti mulut singa; maka naga itu memberikan kepadanya kuatnya, dan kedudukannya dan kuasa besar. Dan aku tampak salah satu kepalanya itu bagaikan terluka yang membawa mati; tetapi luka parahnya itu sudah sembuh, dan seluruh dunia heranlah akan binatang itu.” Pembentukan binatang ini mengungkapkan kenyataan bahwa ia adalah turunan dari empat binatang yang mendahuluinya. Mulutnya adalah mulut singa, kakinya kaki beruang, badannya badan harimau kumbang, dan jumlah tanduk-tanduknya, semuanya menunjuk ke belakang kepada sifat-sifat keturunannya yang berasal dari Babilon, Medo-Persia, Gerika, dan Romawi. Kenyataan yang tak dapat dibantah ini membuktikan bahwa ialah binatang dunia yang kelima.

Binatang yang menyerupai harimau kumbang itu naik keluar dari dalam laut dalam cara yang sama seperti keempat binatang yang mendahuluinya. (Daniel 7 : 3). Oleh sebab itu, binatang dari Wahyu 13 : 1 – 9 itu tercipta dari hasil-hasil peperangan dan kegemparan di antara bangsa-bangsa, dalam cara yang sama seperti halnya Babilon, Medo-Persia, Gerika, dan Romawi. Oleh karena kenyataan yang diungkapkan oleh simbol itu tak dapat dipermasalahkan, maka binatang yang menyerupai harimau kumbang itu akan menggenapi periode sesudah keruntuhan kerajaan Romawi, sama dengan kaki-kaki dan jari-jari kaki – yaitu besi dan tanah liat dari patung besar di dalam Daniel pasal 2. Dengan perkataan lain, binatang yang menyerupai harimau kumbang itu datang bersama-sama dengan berakhirnya periode yang dilambangkan oleh tahap permulaan dari binatang yang tak tergambarkan itu, sebaliknya tahap kedua dari yang terkemudian itu (Romawi Kepausan) terus berlangsung sampai tahun 1798. Akibatnya, proses pembukaan dari yang satu jatuh bersamaan dengan menurunnya yang lainnya. Kepada Yohanes binatang yang menyerupai harimau kumbang itu diperlihatkan bukan dalam proses pembukaannya, melainkan sebaliknya dalam tindakannya yang terakhir, karena dikatakan olehnya, “Dan luka parahnya itu sudahlah sembuh.” Ia melihat dalam khayal binatang itu setelah luka parahnya sembuh, karena ia menggunakan kata kerja masa lalu (past tense), “was”. Tetapi dalam khayal Daniel perbuatan dari binatang yang tak tergambarkan itu semuanya terdapat di masa depan. Nabi itu mengatakan : “Maka ia akan berbicara perkataan-perkataan yang besar-besar melawan yang maha tinggi, dan ia akan menganiaya umat kesucian dari yang maha tinggi, dan merencanakan untuk merubah masa dan hukum-hukum; maka mereka akan diserahkan kepada tangannya sampai satu masa dan dua sama dan setengah masa.” (Daniel 7 : 25). Daniel dalam khayal menyaksikan sejarah yang dilambangkan oleh biantang-binatang, ke depan; sebaliknya Yohanes memandangnya ke belakang; atau dengan perkataan lain, Daniel melihat apa yang akan dilakukan oleh binatang itu, sebaliknya kepada Yohanes diperlihatkan apa yang telah diperbuat oleh binatang itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar