Minggu, 15 April 2012

Ringkasan

Telah dibuktikan sebelumnya, bahwa binatang yang menyerupai harimau kumbang itu, tujuh kepalanya dan sepuluh tanduknya adalah melambangkan suatu sistem yang bersifat universal. Empat binatang dari Daniel pasal 7, yaitu, singa, beruang, harimau kumbang, dan binatang yang tak tergambarkan telah ditunjukkan dalam khayal itu sebagai empat kerajaan dunia yang muncul satu menyusul yang lainnya. Dengan demikian, baik nubuatan maupun sejarah, membuktikan bahwa Babel, Medo-Persia, Gereka, dan Romawi telah datang yang satu menyusul yang lainnya. Empat mata rantai yang tak terpisahkan ini membuatnya menjadi tidak mungkin untuk memotong salah satunya dari empat binatang itu dengan suatu sistem yang universal. Oleh sebab itu binatang yang menyerupai harimau kumbang itu harus datang kemudian secara berurutan sesudah binatang yang keempat. Karena “sepuluh tanduk” dari binatang yang tak tergambarkan itu melambangkan “sepuluh orang raja” yang akan naik dari kerajaan Romawi, maka “mahkota-mahkota dan tanduk-tanduk” itu membuktikan, bahwa binatang yang menyerupai harimau kumbang itu melambangkan masa periode sesudah runtuhnya kerajaan Romawi, pada waktu mana “sepuluh orang raja” itu memperoleh kerajaan mereka. Karena ia juga “telah datang keluar dari laut”, maka jelaslah bahwa ia pun akan diciptakan dari hasil peperangan. Demikianlah runtuhnya kerajaan Romawi telah melahirkan seekor binatang yang kelima. Mulutnya adalah mulut singa, kakinya kaki beruang, badannya berbadan seekor harimau kumbang, dan memiliki sepuluh tanduk, menunjukkan bahwa ia adalah turunan dari Babel, Medo-Persi, Gerika, dan Romawi.

Karena ia telah membuka mulutnya mengucapkan hujat selama empat puluh dua bulan lamanya, atau seribu dua ratus enam puluh tahun, maka tak dapat dibantah bahwa ia melambangkan periode masa kepausan semenjak dari tahun 538 T.M. sampai tahun 1798 T.M. – yaitu waktu dimana kepala kepausan itu memperoleh lukanya yang membawa mati itu. Tetapi karena lukanya itu kelak akan sembuh kembali pada sesuatu waktu sesudah tahun 1798, maka jelaslah bahwa ia juga melambangkan sejarah dunia ini setelah tertawannya Paus Pius VI sampai kepada saat “lukanya yang parah itu sembuh kembali”; semua periode inilah yang telah melahirkan paham Katholikisme dan Protestantisme.

Adalah tidak bijaksana dan sia-sia saja merencanakan binatang nubuatan ini jika simbol-simbol itu gagal mengungkapkan paham Protestantisme seperti yang diungkapkannya mengenai paham Katholikisme. Sebelum masa seribu dua ratus enam puluh tahun itu berakhir dalam tahun 1798, empat organisasi gereja Protestan sudah berdiri; yaitu, gereja Lutheran, gereja Persbyterian, gereja Methodist, dan gereja Kristian. Tetapi sesudah tahun 1978 datanglah lagi Firstday Adventist (Adventist Hari Pertama); dan Masehi Advent Hari Ketujuh semenjak dari tahun 1844 sampai tahun 1929 melengkapi tujuh kepalanya itu. Karena paham Protestantisme itu runtuh oleh pemberitaan dari Pekabaran Malaikat yang Kedua sesudah tahun 1844, dan karena simbol dari Wahyu pasal 13 dalam tahun 1930 mengungkapkan, bahwa orang-orang Masehi Advent Hari Ketujuh “heran akan binatang itu” (dunia), maka kedua peristiwa ini telah menyembuhkan luka parah itu, lalu menarik selendang kata-kata hujat itu meliputi keseluruhan tujuh kepala itu. Dengan demikian, lengkapkan kegenapan dari nubuatan simbolis ini mengungkapkan kebenaran dari binatang itu. Karena semua sekte agama lainnya adalah hanya pasilan-pasilan (offshoots) yang memisahkan diri dari tujuh organisasi ini, maka kepala-kepala itu adalah meliputi seluruh dunia Kristen sampai pada tahun 1930. Karena nubuatan Firman Allah mengatakan : “Seluruh dunia heran akan binatang itu” (keduniawian), dan bukan heran akan kepala itu (kepausan), maka ini menunjukkan bahwa mereka itu mengagumi dunia, dan bukan mengagumi paham Katholikisme. Keluar dari kemurtadan yang besar ini pekabaran Wahyu 7 : 1 – 8 akan memeteraikan dan menyelamatkan 144.000 orang-orang suci, dari gereja Masehi Advent Hari Ketujuh yang kelak tidak akan merasai kematian di bumi ini. Tetapi pekabaran yang dilambangkan oleh malaikat Wahyu pasal 18 yang dengan kemuliaannya bumi akan diterangi, pekabaran itu akan memanggil keluar dari dunia “rombongan besar orang-orang” dari Wahyu 7 : 9.

Allah, Yang sangat teliti memperhatikan kebaikan sidang-Nya dalam mengugkapkan kebenaran-Nya kepada umat-Nya, telah memberikan kepada kita gambaran-gambaran peristiwa-peristiwa sejarah yang ajaib, yang merupakan bukti kasih sayang-Nya yang kekal bagi Israel pilihan-Nya – yaitu buah-buah pertama dari hasil penuaian-Nya. Dengan demikian “Allah Yakub itu”, beribu-ribu tahun sebelumnya telah menggariskan rencana-rencana-Nya untuk disampaikan kepada umat-Nya suatu tugas seni nubuatan dengan sentuhan Ilahi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar